27/12/08

Setiap orangtua menginginkan anak-anaknya juara, apapun aktifitasnya orang tua menginginkan anak menjadi yang terbaik dari yang baik, tapi banyak yang menganggap juara adalah didapatkan dari kompetisi yang diraih. Jika depinisi juara hanya diartikan seperti itu maka yang terjadi adalah orangtua tidak siap menerima kekalahannya, yang ada orangtua selalu memaksa anaknya untuk menjadi juara dengan tidak melihat talent yang lain,tidak menghargai usaha anak, dan merendahkannya Hal yang perlu diperhatikan


Tidak mudah membentuk mental juara kecuali dimulai dengan pembiasaan sejak dini, terutama ketika anak menginjak umur 1-3thn anak mulai berinteraksi dengan yang lain, bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya,mengerjakan apa yang harus dikerjakan, menjaga apa yang dimiliki, dengan demikian anak bisa menghargai orang lain


1.Perhatikan bagaimana prilaku anak sehari-hari tentunya dengan pendidikan, bimbingan dan kasih sayang orang tua, anak yang bertanggung jawab atas apa yang dikerjakannnya adalah juara untuk sikapnya, anak yang menempatkan sesuatu pada tempatnya adalah juara atas kesyukurannya, anak yang menerima menang kalah suatu perlombaan adalah juara atas nilai ketangguhannnya,

2.Tidak selalu membantu anak dalam segala urusannnya, berikan anak kesempatan untukmenyelesaikannya sendiri, sehinnga dia percaya diri dan tidak manja.

3.Tanamkan dalam jiwa anak nilai-nilai kebaikan apa saja, sehingga dia bisa memilah mana yang benar dan mana yang salah

Di sisi lain apa yang menjadi kelemahan atau kekurangannya perlu dievaluasi, dicari solusinya,” jelasnya. Dengan demikian anak tidak sombong, tetapi juga masih mau berusaha untuk lebih baik di kesempatan yang akan datang. Yang juga perlu diperhatikan dalam membentuk mental juara ialah menghindarkan anak dari sikap individualis. Seyogyanya anak bermental juara justru mampu beresonansi dengan lingkungan sekitarnya. “Anak yang menghargai dirinya sendiri berdasarkan proses, biasanya juga akan menghargai orang lain

Jadi jelaslah juara bukan hanya di artikan menang kalahnya suatu perlombaan, juara adalah pendewasaan diri terhadap lingkungan dan memantaskan dirinya untuk berbuat sesuatu yang harus dilakukan dan ditinggalkan.

20.33 Iis Hasanah

Setiap orangtua menginginkan anak-anaknya juara, apapun aktifitasnya orang tua menginginkan anak menjadi yang terbaik dari yang baik, tapi banyak yang menganggap juara adalah didapatkan dari kompetisi yang diraih. Jika depinisi juara hanya diartikan seperti itu maka yang terjadi adalah orangtua tidak siap menerima kekalahannya, yang ada orangtua selalu memaksa anaknya untuk menjadi juara dengan tidak melihat talent yang lain,tidak menghargai usaha anak, dan merendahkannya Hal yang perlu diperhatikan


Tidak mudah membentuk mental juara kecuali dimulai dengan pembiasaan sejak dini, terutama ketika anak menginjak umur 1-3thn anak mulai berinteraksi dengan yang lain, bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya,mengerjakan apa yang harus dikerjakan, menjaga apa yang dimiliki, dengan demikian anak bisa menghargai orang lain


1.Perhatikan bagaimana prilaku anak sehari-hari tentunya dengan pendidikan, bimbingan dan kasih sayang orang tua, anak yang bertanggung jawab atas apa yang dikerjakannnya adalah juara untuk sikapnya, anak yang menempatkan sesuatu pada tempatnya adalah juara atas kesyukurannya, anak yang menerima menang kalah suatu perlombaan adalah juara atas nilai ketangguhannnya,

2.Tidak selalu membantu anak dalam segala urusannnya, berikan anak kesempatan untukmenyelesaikannya sendiri, sehinnga dia percaya diri dan tidak manja.

3.Tanamkan dalam jiwa anak nilai-nilai kebaikan apa saja, sehingga dia bisa memilah mana yang benar dan mana yang salah

Di sisi lain apa yang menjadi kelemahan atau kekurangannya perlu dievaluasi, dicari solusinya,” jelasnya. Dengan demikian anak tidak sombong, tetapi juga masih mau berusaha untuk lebih baik di kesempatan yang akan datang. Yang juga perlu diperhatikan dalam membentuk mental juara ialah menghindarkan anak dari sikap individualis. Seyogyanya anak bermental juara justru mampu beresonansi dengan lingkungan sekitarnya. “Anak yang menghargai dirinya sendiri berdasarkan proses, biasanya juga akan menghargai orang lain

Jadi jelaslah juara bukan hanya di artikan menang kalahnya suatu perlombaan, juara adalah pendewasaan diri terhadap lingkungan dan memantaskan dirinya untuk berbuat sesuatu yang harus dilakukan dan ditinggalkan.

15/12/08

Bahagia, senang,damai, bangga, itulah perasaan ketika orang tua melihat, merasakan betapa berharganya anak kita, dewasa in banyak orang tua yang kehilangan kesempatan melihat pertumbuhan anaknya dengan berbagai kesibukan kerja di kantor, bisnis, arisan dll, dan dengan mudahnya menyerahkan kepengasuhannya kepada pengasuhnya.


Padahal betapa penting sentuhan, perhatian, pendidikan kasih sayang orang tua terhadap anaknya, karena itu mengapa banyak anak yang haus akan kasih sayang perhatian orang tua yang akhirnya mereka tidak sedikit terjun ke dunia malam pergaulan bebas hanya ingin melepaskan beban pikiran yang di alamainya,dengan demikian anak wajib di bekali pendidikan agama guna membentengi dirinya dari jurang kenistaan.


Orang tua yang seharusnya mengerti akan pentingnya mendidik anak untuk menyelamatkan anak dan keluarganya dari hal-hal yang negative, lebih dari itu orang tua berkewajiban untuk mengantarkan anaknya ke harapan-harapan yang lebih tinggi, sehingga orang tua tidak menyesal dan menyalahkan anak ketika anak kesandung ke dalam jurang nista.


Ibu terutama adalah sebagai remoute utama kemana anak akan diarahakan karena pungsi ibu adalah sebagai pengganti orangtua bapak di rumah ketika orangtua bapak pergi kerja, maka kenapa ibu di sebut dalam istilah bahasa arabnya “al ummu madrosatul ula” ibu adalah sekolah pertama bagi ana-anaknya.


Jika kita perhatikan betapa berharganya kita untuk anak-anak kita ketika kita menjadi tempat berlabuh anak-anak kita dimana dia dalam keadaan suka dan duka, anakpun akan merasakan hal yang sama betapa dia sangat bangga mempunyai orang tua yang sebaik mereka harapkan.

Sekali lagi jangan pernah kita sebagai orang tua mengabaikan anak-anak kita ketika mereka masih dalam naungan kita, sunnguh malang mereka yang mempunyai anak dan membiarkannya terlantar.


Tidakkah kita cemburu melihat anak – anak yang lain meraih prestasi yang tinnggi, dan berguna bagi orang lain, jika itu terjadi pada anak kita bagaimana perasaan okita ?....membanggakan bukan? tidakkah kita bersedih melihat anak yang tingkah lakunya seperti orang hilang yang tidak tahu arah kemana tujuaannya, bagaimana perasaan kita jika itu terjadi pada anak kita ?........menyedihkan bukan?sanagat tidak diharapakan.


Orang tua yang berusaha segigih mungkin untuk membentuk anak yang berkarakter maka akan berbuah manis selain untuk anaknya derajat orang tuapun akan terangkat, sebaliknya orangtua yang tidak peduli akan pendidikan anak akan berbuah pahit untuk anak dan kelak akan menyusahkan orangtua.


Semoga anak kita bangga akan kehadiran orangtuanya ditengah –tengah mereka mereka, selamat berjuang dan salam sukses!!!

20.45 Iis Hasanah

Bahagia, senang,damai, bangga, itulah perasaan ketika orang tua melihat, merasakan betapa berharganya anak kita, dewasa in banyak orang tua yang kehilangan kesempatan melihat pertumbuhan anaknya dengan berbagai kesibukan kerja di kantor, bisnis, arisan dll, dan dengan mudahnya menyerahkan kepengasuhannya kepada pengasuhnya.


Padahal betapa penting sentuhan, perhatian, pendidikan kasih sayang orang tua terhadap anaknya, karena itu mengapa banyak anak yang haus akan kasih sayang perhatian orang tua yang akhirnya mereka tidak sedikit terjun ke dunia malam pergaulan bebas hanya ingin melepaskan beban pikiran yang di alamainya,dengan demikian anak wajib di bekali pendidikan agama guna membentengi dirinya dari jurang kenistaan.


Orang tua yang seharusnya mengerti akan pentingnya mendidik anak untuk menyelamatkan anak dan keluarganya dari hal-hal yang negative, lebih dari itu orang tua berkewajiban untuk mengantarkan anaknya ke harapan-harapan yang lebih tinggi, sehingga orang tua tidak menyesal dan menyalahkan anak ketika anak kesandung ke dalam jurang nista.


Ibu terutama adalah sebagai remoute utama kemana anak akan diarahakan karena pungsi ibu adalah sebagai pengganti orangtua bapak di rumah ketika orangtua bapak pergi kerja, maka kenapa ibu di sebut dalam istilah bahasa arabnya “al ummu madrosatul ula” ibu adalah sekolah pertama bagi ana-anaknya.


Jika kita perhatikan betapa berharganya kita untuk anak-anak kita ketika kita menjadi tempat berlabuh anak-anak kita dimana dia dalam keadaan suka dan duka, anakpun akan merasakan hal yang sama betapa dia sangat bangga mempunyai orang tua yang sebaik mereka harapkan.

Sekali lagi jangan pernah kita sebagai orang tua mengabaikan anak-anak kita ketika mereka masih dalam naungan kita, sunnguh malang mereka yang mempunyai anak dan membiarkannya terlantar.


Tidakkah kita cemburu melihat anak – anak yang lain meraih prestasi yang tinnggi, dan berguna bagi orang lain, jika itu terjadi pada anak kita bagaimana perasaan okita ?....membanggakan bukan? tidakkah kita bersedih melihat anak yang tingkah lakunya seperti orang hilang yang tidak tahu arah kemana tujuaannya, bagaimana perasaan kita jika itu terjadi pada anak kita ?........menyedihkan bukan?sanagat tidak diharapakan.


Orang tua yang berusaha segigih mungkin untuk membentuk anak yang berkarakter maka akan berbuah manis selain untuk anaknya derajat orang tuapun akan terangkat, sebaliknya orangtua yang tidak peduli akan pendidikan anak akan berbuah pahit untuk anak dan kelak akan menyusahkan orangtua.


Semoga anak kita bangga akan kehadiran orangtuanya ditengah –tengah mereka mereka, selamat berjuang dan salam sukses!!!

02/12/08

Yang paling diharapkan ketika hamil posisi bayi dalam normal, begitupun ketika saat melahirkan seorang ibu sangat mengharapkan bayi lahir dalam keadaan sehat dan normal, segal upaya telah dilakukan demi mendapatkan yang terbaik. Mulai dari periksa kehamilan setiap bulan, USG, urut, dan makan makanan bergizi demi buah hati tercinta. Semua itu bukanlah hal yang mudah bagi calon ibu, karena ketika hamil banyak sekali gejala-gejala. Tapi mudah bagi mereka yang menginginkan bayinya sehat apapun kewajibannya, karena ingat pembentuka sel otak manusia dimulai dari asupan apa yang dimakan oleh ibu.

UPAYA APA YANG HARUS KITA LAKUKAN KETIKA MENGETAHUI POSISI BAYI SUNGSANG?.

Bagi para ibu hamil yang mengalami posisi seperti itu JANGAN CEMAS ada beberapa hal yang harus di lakukan
1. sujud atau nungging Selama 10 menit selama limakali dalam sehari, karena itu membantu memutar posisi bayi.
2. jalankan relaxasi selama kehamilan, membantu otot, sarap kita melentur dan menghilangkan stress
3. lakukan afirmasi selama relaxasi seperti, saya lahir dengan mudah, saya lahir lancar, dll
4. fokuskan pikiran kita kepada hal yang positif, abaikan omongan orang lain yang benilai negative
5. berdoa untuk anak kita dan kelahirannnya supaya sehat dan lancar sejak mengetahui kita hamil

UPAYA YANG DILAKUKAN PADA SAAT MELAHIRKAN
1. sabar, pasrah dan tawakal kepada sang Maha Pencipta apapun posisnya
2. bebaskan pikiran kita dari hal-hal yang negatif
3. lakukan afirmasi sampai pembukaan itu bener-benar membuka
4. meminta doa kepada orang tua suami dan kerabat yang ada di sekeliling kita
5. yakinkan hati kita bahwa kita sedang berjuang untuk buah hati kita

setelah beberapa upaya telah kita lakukan demi yang maha pencipta semuanya akan lancar, bahkan kurang dari 3 menit bayi anda akan lahir selamat. Amin selamat mencoba
09.14 Iis Hasanah
Yang paling diharapkan ketika hamil posisi bayi dalam normal, begitupun ketika saat melahirkan seorang ibu sangat mengharapkan bayi lahir dalam keadaan sehat dan normal, segal upaya telah dilakukan demi mendapatkan yang terbaik. Mulai dari periksa kehamilan setiap bulan, USG, urut, dan makan makanan bergizi demi buah hati tercinta. Semua itu bukanlah hal yang mudah bagi calon ibu, karena ketika hamil banyak sekali gejala-gejala. Tapi mudah bagi mereka yang menginginkan bayinya sehat apapun kewajibannya, karena ingat pembentuka sel otak manusia dimulai dari asupan apa yang dimakan oleh ibu.

UPAYA APA YANG HARUS KITA LAKUKAN KETIKA MENGETAHUI POSISI BAYI SUNGSANG?.

Bagi para ibu hamil yang mengalami posisi seperti itu JANGAN CEMAS ada beberapa hal yang harus di lakukan
1. sujud atau nungging Selama 10 menit selama limakali dalam sehari, karena itu membantu memutar posisi bayi.
2. jalankan relaxasi selama kehamilan, membantu otot, sarap kita melentur dan menghilangkan stress
3. lakukan afirmasi selama relaxasi seperti, saya lahir dengan mudah, saya lahir lancar, dll
4. fokuskan pikiran kita kepada hal yang positif, abaikan omongan orang lain yang benilai negative
5. berdoa untuk anak kita dan kelahirannnya supaya sehat dan lancar sejak mengetahui kita hamil

UPAYA YANG DILAKUKAN PADA SAAT MELAHIRKAN
1. sabar, pasrah dan tawakal kepada sang Maha Pencipta apapun posisnya
2. bebaskan pikiran kita dari hal-hal yang negatif
3. lakukan afirmasi sampai pembukaan itu bener-benar membuka
4. meminta doa kepada orang tua suami dan kerabat yang ada di sekeliling kita
5. yakinkan hati kita bahwa kita sedang berjuang untuk buah hati kita

setelah beberapa upaya telah kita lakukan demi yang maha pencipta semuanya akan lancar, bahkan kurang dari 3 menit bayi anda akan lahir selamat. Amin selamat mencoba

05/11/08

Bekerja keras itu menandakan kesungguhan kita untuk mencapai tujuan, semua dapat di gapainya dengan modal apa saja yang kita punya tenaga, pikir, materi bahkan nyawa sekalipun. semua itu tidak akan sia-sia jika kita berupaya semaksimal mmngkin dan akhirnya kita mendapat kepuasan atas apa yang kita kerjakan selama ini, tolak ukurnya mungkin dari nilai kesabaran kita, karena sabar sangat membantu kita dalam menyelesaikan/menggapai segala apapaun.
20.39 Iis Hasanah
Bekerja keras itu menandakan kesungguhan kita untuk mencapai tujuan, semua dapat di gapainya dengan modal apa saja yang kita punya tenaga, pikir, materi bahkan nyawa sekalipun. semua itu tidak akan sia-sia jika kita berupaya semaksimal mmngkin dan akhirnya kita mendapat kepuasan atas apa yang kita kerjakan selama ini, tolak ukurnya mungkin dari nilai kesabaran kita, karena sabar sangat membantu kita dalam menyelesaikan/menggapai segala apapaun.