27/12/08

Posted by jinson on 20.33 No comments

Setiap orangtua menginginkan anak-anaknya juara, apapun aktifitasnya orang tua menginginkan anak menjadi yang terbaik dari yang baik, tapi banyak yang menganggap juara adalah didapatkan dari kompetisi yang diraih. Jika depinisi juara hanya diartikan seperti itu maka yang terjadi adalah orangtua tidak siap menerima kekalahannya, yang ada orangtua selalu memaksa anaknya untuk menjadi juara dengan tidak melihat talent yang lain,tidak menghargai usaha anak, dan merendahkannya Hal yang perlu diperhatikan


Tidak mudah membentuk mental juara kecuali dimulai dengan pembiasaan sejak dini, terutama ketika anak menginjak umur 1-3thn anak mulai berinteraksi dengan yang lain, bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya,mengerjakan apa yang harus dikerjakan, menjaga apa yang dimiliki, dengan demikian anak bisa menghargai orang lain


1.Perhatikan bagaimana prilaku anak sehari-hari tentunya dengan pendidikan, bimbingan dan kasih sayang orang tua, anak yang bertanggung jawab atas apa yang dikerjakannnya adalah juara untuk sikapnya, anak yang menempatkan sesuatu pada tempatnya adalah juara atas kesyukurannya, anak yang menerima menang kalah suatu perlombaan adalah juara atas nilai ketangguhannnya,

2.Tidak selalu membantu anak dalam segala urusannnya, berikan anak kesempatan untukmenyelesaikannya sendiri, sehinnga dia percaya diri dan tidak manja.

3.Tanamkan dalam jiwa anak nilai-nilai kebaikan apa saja, sehingga dia bisa memilah mana yang benar dan mana yang salah

Di sisi lain apa yang menjadi kelemahan atau kekurangannya perlu dievaluasi, dicari solusinya,” jelasnya. Dengan demikian anak tidak sombong, tetapi juga masih mau berusaha untuk lebih baik di kesempatan yang akan datang. Yang juga perlu diperhatikan dalam membentuk mental juara ialah menghindarkan anak dari sikap individualis. Seyogyanya anak bermental juara justru mampu beresonansi dengan lingkungan sekitarnya. “Anak yang menghargai dirinya sendiri berdasarkan proses, biasanya juga akan menghargai orang lain

Jadi jelaslah juara bukan hanya di artikan menang kalahnya suatu perlombaan, juara adalah pendewasaan diri terhadap lingkungan dan memantaskan dirinya untuk berbuat sesuatu yang harus dilakukan dan ditinggalkan.

Categories:

0 komentar: